Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

ANTARA AKU, IBU-IBU, AYAM DAN TUKANG OJEG JOGJAKARTA

Gambar
 Ok, setelah lamanya menunggu hinggap di kota Jogja akhirnya pada jam 7 pagi aku sampai disana, di stasiun Lempuyangan. Seperti biasa hal yang aku lakukan ketika sampai disana adalah menyiapkan caarier  atau tas gendong dan mencabut carger an yang tak ingin aku tinggalkan di kereta bernama Kahuripan.  Sambil riweuh (sibuk) menyiapkan dan merapikan barang bawaan hal yang paling asik adalah mendengarkan setiap suara manusia yang sibuk dan tak sabar untuk turun di kereta. hahaha, memang sangat heran kenapa ini mengasihkkan tapi jelas saja ini hal yang seru bagiku. Belum lagi dengan segala riuh antrean dipintu keluar dengan pemandangan penumpang yang membawa bawaan, seperti sedang menunggu sembako diakhir bulan dengan pengharapan paling duluan untuk mendapat bagian, tiba-tiba ditengah riuh aku lihat ibu-ibu yang menjinjing kantung rotan berisi ayam jago, (ayamnya persis logo mangkuk mie ayam yang dijual mang sueb). Ibu-ibu tersebut menjatuhkan sebuah barang bawaan yang ...

BOSAN??!

Gambar
dan kembali aku menyelami diriku sendiri hanya dengan bermodalkan gas tabung yang penuh dengan keresahan serta kacamata luka yang retak oleh air kepuasan juga senter kecil penujuk jalan pada kedalaman awal cahya kecil masih sanggup menembus rasa lalu selanjutnya gelap dan dingin. penuh dengan batu karang kekerasan yang dapat memcetak luka bahkan nafsu hewan yang beringas dan perkasa selebihnya aku melihat diriku senduri meringkuk dibalik reruntuhan  atau mungkin bangkai-bangkaipenyesalan dia menangis dan terlihat sayup juga dikelilingi racun-racun kegagalan. aku ingin menolongnya;diriku sendiri dan mungkin menghapus semua lukanya tapi kehidupan terasa sangat menyebalkan  bahkan sanggup melahap lebih jauh dalam kegelapan "wahai jiwa yang terkurung sampai kapan kau akan seperti ini?". pertanyaan itu selalu menusuk-musuk sepi bahkan menghalangi mimpi juga, juga, juga, juga, juga apa lagi?  Dudan Darmawan Kontrakan Bandung, 27/10/2021

PULANG

Gambar
  Terbangun dengan keadaan buta, Rimba gelap; Hitam! Suara bising memanggil-manggil Tubuh kaki dicampur menggigil   Tangan meraba mencari genggaman Yang ada hanya basah. Terguling dan kaku! Bau dan amis!   Selintas ku dengar suara yang hangat "Istirahatlah disini aku memelukmu dengan nyaman". Namun tetap saja aku tak bisa menjawab Dan mata yang sayup kian terlelap.   Hilang, ditelan kesadaran Hampir mati dan menjadi isakan Mencoba saja mempertahankan diri Demi janji padanya yang menyusui   "Ibu, tunggu aku, aku akan pulang kepangkuanmu". Ringkih dengan air mata Tak lama, cahaya kuning menyorot kening Menyinariku yang compang-camping.   Tak jelas dan samar suara panggilan hangat kian terngiang. Sedang nyawaku hampir melayang. Dan aku tak sadarkan diri.   Tak tahu berama lama. Kulihat balutan   kabut mulai membalut, Mataku tak buta lagi. Didepankupun ada dia yang berseri.   "Ib...