Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Kereta Bandung - Jogja

Gambar
Ok, Speaker stasiun sudah mulai memanggil kami berlima untuk hendak pergi ke Timur kala itu, tepatnya kota Jogja. Jika dihitung jam, perjalanan ke Jogja dari Bandung  membutuhkan waktu lebih kurang 6-7 jam. Iya, waktu yang cukup lama sebenarnya. Dalam kereta hal yang pertama kali aku lakukan setelah menyimpan barang-barang bawaan adalah mengeluarkan earphone dan menutup mata. Pukul 11 malam sampai 7 pagi adalah waktu yang mesti digunakan untuk beristirahat tentunya. Lama waktu berselang aku memang sempat tertidur, namun ketika kereta sampai di stasiun ciamis, aku terbangun karena suara riuh para penjmpang yang hendak keluar dari kereta dan silih berganti riuh dengan yang masuk. Tak lupa juga suara anak kecil yang menangis, yang saat itu berhasil mengalahkan suara indah Band lagu Banda Neira. Aku kesal saat itu, namun tak bisa berprotes. Sebagai lampiasan atas tidurku yang terganggu makanya aku bergumam dalam hati seperti ini: " Euh eta si ibu, cik atuh mikir ieu teh di...

HIDUP ADALAH RASA SAKIT

Gambar
 Malam kemarin aku berbicara dengan anak kecil nona, dia tidak beruntung seperti aku dan kamu. Dia memiliki kisah yang cukup kelam dan mungkin jika aku sendiri yang mengalaminya mungkin tak akan bisa. Namanya Ari, dia adalah seorang bocah asal Cibadak-Cianjur. Ia memiliki seorang adik dan Ibu dirumahnya, tapi tanpa seorang ayah. Kata Ari, ayahnya meninggal gara-gara tertipa beton disaat ia sedang bekerja disalah satu bangunan. Saat kejadian, katanya Ari sedang sekolah. Dan ia harus menyaksikan bahwa ayahnya telah tertutup kain disaat ia pulang kerumah. Bisa kita bayangkan nona, bagaimana perasaan Ari saat itu? Lama waktu berselang Ari masih sekolah, tepatnya saat itu Ari sedang duduk dikelas tiga. Namun karena keadaan yang semakin memburuk Ari terpaksa putus sekolah ketika ia menginjak kelas 5. Ibunya tidak sanggup lagi untuk membiayai sekolahnya. Betapa tidak nona, ibu Ari harus mengurus ia dan adiknya. Bermodalkan penghasilan sebagai buruh cuci tentu hal ini sangat ber...

HIDUP YANG TAK ADIL

Gambar
Tadi siang aku bertemu dengan pak Yahya, seorang pengemis asal Cilegon yang merantau jauh ke daerahku Cipanas. Dia hidup sebatang kara, di tinggal anak-anaknya yang dibawa pergi oleh suaminya, istri beliaupun sudah lama meninggal katanya. Pak yahya tampak lusuh ketika aku hampiri, dengan pakaian biasa dan tongkat yang penuh tambalan karet di sampingnya. Tak ada yang spesial. Aku berbincang dengannya di pasar Cipanas, tepatnya di atas tangga dekat pintu masuk pasar. Lama ku berbincang ia menceritakan kisahnya, dari masa iya muda sampai ia seperti ini. Aku yang mendengar ceritanya serasa ingin menangis, betapa tidak? Ia bercerita dengan derai air mata. Dalam hidupnya ia cuma punya satu keluhan terhadap anak-anaknya yang tega menelantarkannya. Geram rasanya mendengar hal tersebut, bisa di bayangkan jika seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga semasa kita kecil, ditinggalkan oleh kita dengan alasan kita tak lagi hidup dengannya. Tak lama setelah itu aku ...

Berjalanlah saja!

Gambar
Dan ku terbuai dalam rimbaanmu yang sejuk Yang memancarkan cahaya diantara kelopak bunga, Tersembunyi dibalik bayangan pepohonan Yang bergerak seiring matahari tenggelam Kita sempat berputar-putar arah akibat ketidak tahuan, Yang menyesatkan kearah jalan bebatuan. Tanah yang terkeruk malah asik menertawakan, Dan kita berada jauh dari arah tujuan. Hal yang mahal adalah ketika kita tersesat Sempat ditunjukan arah oleh dua malaikat yang bangsat. Tapi setelah sampai, kita tertawakan saja mereka dengan nikmat Walau pada akhirnya kita diam dan tampak pucat. Berjalan kita arungi siang dengan secangkir kopi, Yang menenangkan diri kala tujuan hendak ditemui, Kau merayuku dengan senyumamu kala itu Dan kupastikan ku abadikan dengan rasa yang sayu. Berjalan saja denganku nona, Akan aku ajak engkau membuka isi dunia Menemui mereka yang senyum diujung tangis, Dan kita memeluknya dengan manis. Jangan takut untuk menguatkan diri mereka nona, Akan aku pastikan bahwa kau tidak sendirian, Kit...