Postingan

Sebuah Nilai Perlu Dilindungi

Gambar
Halo semesta. mengapa sapaan ini dimulai dengan semesta, karena didalamnya adalah hal kompleks, bukan hanya tentang aku, kamu,kita, namun mencakup semua. Dan dengan adanya ini semoga pesan ini tersampaikan pada siapapun. Oke, akhir-akhir ini gejolak pribadi menggeliat kesana kemari, rasanya seperti banyak sekali hal yang mengalami masa disorientasi. Lucunya adalah hal ini dimaklumi dan bahkan berujung dinormaliasi. Penyimpangan dan pertentangan muncul dimana-mana, bahkan mencoba menggali sebuah akar nilai yang tertimbun jauh dalam pohon kebaikan. Kita bisa melihat realita bahwa banyak dari kita berpaling dari sebuah nilai, alhasil kita mengalami hal yang terkesan menyusahkan. Selain daripada itu, media seakan-akan mencoba mengarahkan kita untuk lebih jauh dalam hal disorientasi. Buktinya banyak dari kita kehilangan rasa empati dan peduli. Kita lebih senang dengan sikap individualis atau mementingkan keselamatan dan keamanan pribadi, walaupun disatu sini lain banyak dari kit...
Posting Komentar
Baca selengkapnya

SELAMAT BERPROSES

Gambar
Setiap lembar buku adalah proses Setiap seduhan kopi adalah proses Setiap bebatang rokok adalah proses Dan setiap sikap adalah proses juga Terkadang kita hidup dalam sebuah sebuah keterlenaan pada permukaan Sebuah hidup yang merujuk pada ekspektasi Sebuah hidup yang merasa yakin pada sebuah hasil Lantas kebanyakan dari kita lupa akan sebuah proses Orang yang berjalan tidak akan terlepas pada kopi, buku ataupun berbatang rokok Mereka akan senang dengan intisari sebuah proses pada beberapa hal tadi Tentang apa yang menjadi kekurangan dan keraguan makan tak akan gentar dan tak akan dihindarkan Sesekali memang tidak salah bagi kita menetralkan kebisingan gejolak jiwa Pergi jauh bukan karena mencari apa Namun mulai menyusun proses yang sempat berantakan Kembali lagi, setiap dari kita perlu pergi berjalan jauh untuk mulai mencari jawaban dari setiap dinamika kehidupan. Karena jelas, banyak orang yang berjalan namun terjebak disitu-situ saja. Muak dengan kota, muak dengan segala l...
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Kebisuan?

Gambar
Mereka yang berjalan akan mengerti Bahwa segala pandangan akan terbuka Bahwa segala keputusan mengandung resiko Bahkan segala jalan adalah benar asal berani Cemooh orang-orang pada realitanya hanya soal rasa Entah rasa bahwa mereka lebih tinggi Entah rasa bahwa mereka punya kuasa Tapi yang aku rasa mereka tak sedang berjalan Orang bisa saja pergi ke Miraza atau Mekah Orang bisa saja menganggap bahwa cinta adalah soal ibadah Tapi bukanlah cinta itu adalah sebuah kepalsuan Orang-orang seakan pandai merasa, tapi secara realita mereka sedang berdusta  Kebenaran selalu tersembunyi Mengintip beberapa kali dan meminta untuk didatangi Tapi bukankah kebenaran hanya ada seorang pejalan Yang diliputi keberanian? Lantas biarkan pengecut yang sedang berjalan ini menjadi sosok yang berani! 10/09/2024 Jawa Tengah
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Kuasa tak Kuasa

Gambar
Ada kala dimana setiap manusia harus melupakan romantika Mengubur ruang cahaya Membunuh ruang ekpektasi Tentang kekayaan, kekuasaan, ketamakan, bahkan keserakahan. Coba kau tengok mereka yang sedang berada dalam sebuah nestapa Menghadapinya bersama-sama Tanpa sebuah isukan atau tangisan  Walau didalam dada teriakan tak bisa dihindarkan Kau berbicara bahwa hidup yang kau dambakan adalah kentang kesenangan Tentang harta, tahta, benda atau kuasa Bahkan satu sisi tentang senjata dan tentara  Semuanya jelas adalah ruang yang buta Hari ini di desa Kledung Bapak dan keluarga berwajah mendung Belum lama mereka berkabung Saat ini malah justru sulit bernaung. Dan balik lagi, Semua akibat dari keserakahan yang melibatkan Harta, Tahta, Kuasa, Senjata dan Tentara! Semoga kebaikan menyertai kita semua! 10/09/2024 Kledung, Jawa Tengah.
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Masih Dalam Detak Yang Sama

Gambar
Kebohongan berangsur cepat Bahkan sang pembuat menelannya dengan lahap Dalam meja makan keluarga yang berisi lauk pauk derita Bercampur teriakan dan tangis ribuan duka Aku mendengar Suara Banyak jerit hati yang terluka Orang berbondong turun kejalan! Tangan Kiri masih tetap dikepalkan! Sejatinya perlawanan harus tetap dilaksanakan Penindasan harus dihentikan Bahkan jika perlu tangan yang dikepal sejatinya harus dipukulkan Pada mereka yang masih haus dengan kekuasaan. Polisi?  Politisi? Bahkan rezim hari ini, Semuanya adalah Tai! Sistem Harus tetap diperiksa Telinga yang tuli harus tetap di kritik Maka jika tidak? Matilah Ilmu dan kebenaran pada saat itu juga! Selamat merayakan perlawanan! Doa masih tetap terpancar, Gemuruh di dada masih tetap sama Semoga apa yang jadi landasan perjuangan tak akan pernah sirna Keselamatan bagi Rakyat Indonesia! Dudan Darmawan Tragedi Menyetubuhi Demokrasi 22/08/2024
Posting Komentar
Baca selengkapnya

DESA

Gambar
Katanya desa harus jadi kekuatan? Katanya desa adalah tempat yang penuh harmoni? Namun yang aku rasa banyak perselisihan Baik secara gaya hidup atau ekonomi Katanya desa adalah keramah tamahan? Namun yang terjadi malah banyak ketimpangan Keramah tamahan hanya hadir bagi para pendatang Sedang sesama tetangga saling sikut-sikutan Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah desa hilang secara makna? Apakah ini pengaruh orang-orang kota? apakah pengaruh doktrinitas semesta. Ada yang berbalik, rawan paceklik Yang ditinggali penuh dengan pelik Serangan malam kian mencekik Aku terusik! Cara hidup yang baik adalah beradaptasi? Namun kepuasan bathin tidak terisi Haruskah bergegas dan pergi? Atau tetap menguatkan diri? Namun aku tak kuasa lepas dari permasalahan dan belenggu Lama-lama menggilas bathin dan otaku Ah Durjana! M. Dudan Darmawan 02/06/2024 
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Nyampeur Poe Akhir

Gambar
Sang hyang tunggal anu awal Jeung ngawalan Luluhur anu mere patuduh kana jalur anu luhur Ngangkang kana alam sajagat jeung eusi nu teu sakira Mere papatah anu kudu ditalaah jeung dilakonan kusalira. Ningang kana hiji wanci alam dunya geus deukeut kana poe akhir Alam sajagat mulai turun kahilir milih manusia anu bisa mikir Anu deukeut Dina jalur anu ditunjuk ku luluhur Anu tepi kana isi papatah Sang Hyang Tunggal anu leuwih Luhur Dikidul geus teu ngajudul Dikaler geus teu bisa nyampeur Dikulon geus eweuh lalakon Diwetan geus silih kadekan Kamana manusia rek mituju? Kamana manusia rek Nyalindung? Jawaban aya dina qolbu anu bersih jeung ka asah Anu pinuh welas asih jeung pikanyaah Sang Hyang Tunggal henteu rek miceun  Sang Hyang Tunggal tangtu nyalametkeun Nyalametkeun kucara Jeung cocobana Nyalametkeun ka manusia anu satia turut dina jalanNa Gung adigung gera lebur di Gunung Weung malaweung gera kapiceun dileuweung Ngamparkeun jagat kasadaran tur keberkahan saluas lautan ...
Posting Komentar
Baca selengkapnya