EGOISME DAN KEGENGSIAN (Sebuah ucapan Selamat Hari Ibu juga Bapak)

Dan aku masih saja menari dengan alunan musik yang sudah berhenti sedari tadi
Tak ada yang melihat diriku kecuali senyum ibu dan bapak
Orang-orang pergi dengan meninggalkan sorakan kekecewaan
Sedang yang masih menopang hanya ibu dan bapak

Berbicara tentang cinta dan pembuktian yang paling dalam
Aku merasa bahwa sejak dari dulu aku salah mengartikan
Bukan, bukan, cinta bukan hadir dari mereka yang atau sesiapa saja yang sedang kita perjuangkan; orang luar!
Cinta terdalam lahir dari keikhlasan ibu dan bapak

Perbandingan tak setimpal 
Yang ada mungkin penyesalan; jika masih tetetap pada jalan dan ego sendiri
Kita hanya sibuk berdiri untuk sendiri
Dengan mengira bahwa kita berdiripun oleh sendiri; salah!


Aku masih sama seperti dulu, masih tergeletak
Yang menarikku ketika merangkak, yang menopangku untuk berdiri, bahkan mendorongku untuk berlari.
Bukan dari diri sendiri!
Melainkan karena tangan ibu dan kaki bapak

Dan jika boleh aku menangis, maka aku akan menangis!
Namun pada realitanya aku tak bisa menangis kali ini
Dan untuk menangispun masih sama
Aku perlu ibu dan bapak

Dan rasa sakit paling pedih aku rasa bukan soal kalah dengan pertarungan melawan dunia
Namun oleh tidak adanya ibu dan bapak
Rasa sakit dan pedih bukan karena himpitan dunia atau siksa semesta
Namun karena ketidakadaan ibu dan bapak!

Maka jika boleh pesan ini aku sampaikan lewat doa 
Maka hanya satu doaku pada tuhan yaitu:

Allahummagfirli dzunubi waliwalidaiya warhamhuma kama robbayanii shogiraa

Allahummagfirli dzunubi waliwalidaiya warhamhuma kama robbayanii shogiraa

Allahummagfirli dzunubi waliwalidaiya warhamhuma kama robbayanii shogiraa

Kuningan, 21 Desember 2021
Swakarsa_Kecil 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Nilai Perlu Dilindungi

ARSHAKA BUNGA

SELAMAT BERPROSES