CATATAN MANUSIA BIASA

Sejatinya setiap perjalanan memerlukan sebuah alasan untuk dilakukan, dan jika tanpa sebuah alasan maka perjalanan itu hanya seperti layangan putus saja, mengawang tak tentu arah dan kebingungan di terpa angin. *anying puitis asing* Oh iya aku senang berpetualang, kesana-kemari, sendiri ataupun berkelompok, ya walaupun jujur aku senang pergi sendiri sih. Pada akhir bulan oktober kemarin aku pergi ke Timur Indonesia, dengan tujuan utamanya lombok. Diawal keberangkatan hal yang pertama kali aku siapkan adalah logistik, perlengkapan lain dan oh iya uang juga deh. Sengaja aku simpan kata "uang" di belakang supaya terlihat lebih keren. *naon kerenna?* Di awal keberangkatan aku di antar 5 orang sahabat ke stasiun kiara condong, untuk akhirnya bertemu dengan teman-teman perjalanan.  Kelima teman tersebut adalah si gondrong luqy yang berkacamata (pengguna apk tinder senior namun dianggap kepala suku karena sikap dewasanya), arul maung sang fotoghrafer yang bercita-cita meneruskan per...

Beras tak jadi nasi dan masuk kedalam mulut Beras lebih senang masuk kedalam botol-botol akua Sebagai pemancing beras lain datang Berbunyi dengan penuh irama di setiap lampu merah jalan Anak kecil tak senang memegang sendok dan piring Ia lebih senang memegang kemoceng lusuh Terus menerus membersihkan mobil tanpa dipinta Demi sepeser rupiah penyambung cita Di jalan-jalan mahasiswa berteriak sekuat tenaga Berteriak atas nama rakyat yang dibuat sekarat Tanpa peduli aparat yang menjadi penghianat Aparat = anjing penjilat! Di gedung-gedung para dewan berdansa Menari-nari diatas derita Di pelarian presiden tertawa sok berwibawa Pergi bertamasya menghabiskan uang negara.   D2N. Jalan raya soekarno hatta, 08/10/2020

Suara itu hadir dalam kepalaku. Terngiang-ngiang membuat jiwa menggerutu. Dinginnya pun masih kurasa ditubuhku. Seperti memeluk dengan erat dan mengikat diatas batu. Tangannya melambai searah dengan mata angin. Kakinya melangkah searah dengan matahari. Berjalan hingga berlari menghampiri. Berteriak seakan dia tak sadarkan diri. Aku tersenyum seketika ia hadir disela rumput yang bergoyang. Melihat kilau rambutnya ku dibuat mabuk kepayang. Sial ia terjatuh kala aku memalingkan mata. Tertusuk dengan duri matanya menjadi buta. Ya dia hancur dan cacat. Membuat jiwa kian tersayat. Membawa sesal yang tiada tamat. Membuat dunia seakan kiamat. D2N 16/11/2020 

Petani? Kalian pasti menganggap bahwa kata "PETANI" itu adalah sebuah hal yang kecil dan terlihat rendah, mungkin tidak semua namun kebanyakan pasti seperti itu. Diantara kalian jelas akan menganggap bahwa profesi petani tidak layak dijadikan suatu cita-cita. Jangankan cita-cita, bahkan terlintas dipikiran saja tidak kan? Oh iya, kemarin ibuku juga bilang, katanya "Nak jangan hidup susah kaya ibu ya, kamu harus sukses!. Jangan ingin sama kaya ibu dan bapakmu, yang setiap hari panas-panasan dan kotor-kotoran. Lebih baik kamu kerja yang baik, dan bisa melebihi ibu dan bapakmu!". Lalu setelah itu aku bingung, apa sebenarnya profesi yang baik? Pada awalnya ku anggap sebuah profesi sebagai pegawai kantoran adalah yang terbaik, namun setelah dipikir lagi ternyata hidup dengan selalu berangkat pagi hari, membawa tas,  atau menggunakan jas dan parfum mahal ternyata sangat membosankan. Bagaimana tidak, kita terkurung oleh tuntutan yang bahkan mencari waktu kosong...

sumber foto: google art Malam ini di kedai djelajah jogja Ku melihatmu datang dengan sepeda motormu Sempat kebingungan mencari helmmu yang tidak tau sempat tertinggal atau tertukar, ntahlah. Kau berkacamata dan manis, Walau rambutmu nampak masih kusut, Selintas ku berfikir kau seorang aktivis yang rela panas-panasan dan berteriak menghina pemerintah Namun lagi-lagi ntahlah. Kau duduk di sebelah bangku, Membungkus kopi yang kau ambil dibalik rak, Dan kau tahu? Hatiku merangkak. Ingin menggapaimu, namun lagi-lagi ntahlah. Wahai nona, Selamat malam yo Semoga harimu indah dan kau bahagia Aku tak mengenalmu dan sebaliknya kau tak mengenalku Namun rasanya? Ah ntahlah. Grafitasiku di mulutku berat Bibir tertutup rapat, Tak ada kata yang bisa terucap Selain puisi yang kutuliskan ini Walau tak ada izin darimu, Aku tulis ini dengan penuh penasaran padamu Dan kau tau? Aku menyukaimu. Djogja, 11/11/2020 D2N  

Sesekali aku merasa bahwa diri ini tak berguna. Melihat orang lain bahagia, sedang aku begini-begini saja. Melihat orang lain sudah jauh melangkah, Dan aku masih kebingungan mencari arah. Sesekali aku iri pada mereka Dengan tampang cantik dan mempesona Menjadi pusat perhatian untuk lebih banyak diperhatikan Sedang aku? Disini sendiri termangut sendirian Sesekali aku merasa diri ini? Begini? Begitu? Tak ada yang istimewa Hanya berjalan melengkapi hidup Dan bernafas sebelum akhirnya meredup. Tapi  ah persetan dengan mereka Lebih baik aku begini apa adanya Berjalan dengan caraku sendiri Tak peduli orang lain sampai garis finishnya sendiri Aku yakin esok kalo sudah waktunya Semua akan terbalas dengan sendirinya Sekarang? Aku berusaha saja dan memperbaiki diri Lebih memotivasi dan mulai berinovasi D2n Djogja, 11/10/2020

Assalamualaikum. Pribahasa mengatakan "Tak kenal maka tak sayang"   Jadi oleh sebab itu biar ada yang sayang maka izinkan saya memperkenalkan diri dihadapan anda semua. Baik yang masih balita, remaja, dewasa, lanjut usia atau mungkin telah meninggal dunia. *eh apasi* Ya namaku M. Dudan Darmawan, ditanam  pada bulan Juli tahun 2000 oleh Pasangan dari Bapak Saden dan Ibu Canah, dan berhasil di panen pada tanggal 18 Maret 2001 di sebuah kota yang terkenal oleh Padi Pandan wangi, ia Cianjur namanya. Jika kalian merasa heran akan bilangan waktu masa tanam saya yaitu bulan Juli-Maret yang hanya  delapan bulan makan jangan salahkan saya atau menuding saya penyebar hoax. Iya saya hanya delapan bulan berada di kandungan ibu, kata ibu sih dulu bukanya gak mau sama kaya orang-orang yang mengandung sembilan bulan, tapi saya pengen cepat keluar katanya. *Maklum bosan gelap-gelapan hehehe* Setelah lahir dengan prematur dan tentunya hanya sebesar botol akua (Se...